Salam
para pembaca sekalian, sekarang akan saya bagikan satu artikel tentang manfaat
dan khasiat Rosela. Selamat membaca…
Di
Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama rosela atau rosella sedangkan di
Australia, rosela ini dikenal sebagai rosella atau buah rosella (rosella
fruit). Di belahan dunia lain rosela dikenal dengan cannabinus hibiscus juga
dikenal sebagai meśta / meshta di India , Tengamora di Assam, Gongura dalam
bahasa Telugu, Pundi di Kannada, LalChatni atau Kutrum di Mithila, Mathipuli di
Kerala, dagu baung di Myanmar, krajeab (กระเจี๊ยบ)
di Thailand, bissap di Senegal, Guinea Bissau, Mali, Burkina Faso, Ghana, Benin,
Niger, Kongo dan Perancis, dah atau dah bleni di bagian lain dari Mali , wonjo
di Gambia, zobo di barat Nigeria, Zoborodo di Nigeria Utara, Chaye-Torosh di
Iran, karkade (كركديه) oleh bangsa Arab seperti di Mesir, Arab Saudi, dan Sudan,
omutete di Namibia, sorrel di Karibia dan di Amerika Latin, Flor de Jamaica di
Meksiko, Saril di Panama, rosela, rosella, roselle, asam paya atau asam susur
di Malaysia[2]. Bangsa Cina menyebutnya dengan 洛神花 (Luo Shen Hua). Di Zambia dalam
bahasa ciBemba tanaman disebut lumanda, katolo dalam bahasa kiKaonde, atau Wusi
dalam bahasa chiLunda.
Produksi
Di
anak benua India khususnya di wilayah Delta Sungai Gangga, rosela banyak
dibudidayakan sebagai serat nabati. Rosela oleh masyarakat lokal disebut Meśta
di wilayah tersebut (atau meshta, karakter 'ś' menunjukkan suara sh/sy seperti
pada kata she dalam bahasa Inggris dan syukur dalam bahasa Indonesia). Sebagian
besar produksi serat yang dihasilkan dari rosella dikonsumsi secara lokal.
Namun serat (serta stek atau puntung) dari tanaman rosella memiliki permintaan
besar di berbagai serat alami dalam dunia industri.
Rosela
atau asam paya[2] merupakan tanaman yang relatif baru dalam dunia industri di
Malaysia. Rosela diperkenalkan pada awal 1990-an dan penanaman komersial
pertama kali dipromosikan pada tahun 1993 oleh Departemen Pertanian di
Terengganu. Areal yang ditanami adalah sekitar 12,8 ha (30 hektaree) pada tahun
1993, tetapi dapat terus meningkat menjadi 506 ha pada (1.000 hektaree) pada
tahun 2000. Areal yang ditanami sekarang kurang dari 150 ha (400 hektare) per
tahun, di Malaysia umumnya rosela ditanam dengan dua varietas utama. Terengganu
adalah wilayah yang pertama dan dipersiapkan untuk menjadi produsen terbesar di
Malaysia, namun produksi rosela sekarang telah menyebar ke wilayah-wilayah lain
di Malaysia. Walaupun luas lahan semakin berkurang selama satu dekade terakhir
atau lebih, rosela menjadi semakin dikenal oleh masyarakat luas sebagai minuman
kesehatan yang penting di Malaysia. Untuk sebagian kecil, rosela juga diolah
menjadi acar manis, jeli dan juga selai.
Khasiat dari Rosela
Khasiat
rosela antara lain untuk menurunkan asam urat, Hipertensi, Diabetes mellitus,
memperbaiki metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel kanker,
mencegah sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk,
mencegah flu, antioksidan, antihipertensi, antikanker, antidepresi, antibiotik,
aprodisiak, diuretik (peluruh kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi
alkohol.
Pemanfaatan
kelopak bunga Rosela sudah dikenal dan diteliti baik oleh pakar kesehatan
modern maupun pakar kesehatan tradisional di berbagai negara di dunia. Kelopak
bunga tersebut diketahui mengandung zat-zat penting yang diperlukan oleh tubuh,
seperti vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam
amino, termasuk arginina dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
Secara
tradisional, ekstrak kelopak rosela berkhasiat sebagai antibiotik, aprodisiak
(meningkatkan gairah seksual), diuretik (melancarkan buang air kecil), pelarut,
sedativ (penenang), dan tonik. Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Chung
San Medical University di Taiwan, Chau-Jong Wang, konsumsi rosela digunakan
sebagai salah satu cara baru untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Flora
ini terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak yang menempel pada
dinding pembuluh darah. Tidak hanya itu, rosela juga memiliki potensi untuk
mengurangi kadar kolesterol jahat yang disebut LDL dan lemak dalam tubuh. Hal
ini menunjukkan bahwa rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), membantu program diet bagi
penderita kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah, menurunkan demam
umum, melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan untuk
melancarkan buang air besar.
Ditinjau
menurut sudut pandang medis modern (kedokteran), mengonsumsi olahan kelopak
bunga rosela secara teratur menunjukkan kesetaraan hasil dengan pengobatan
modern (farmakologis) pada beberapa penyakit berikut ini:
1.
Sebagai
Terapi Hipertensi
Pemberian
ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari
selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan
pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram
kelopak kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan
tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7%
setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi
sedang (Haji Faraji, 1999).
2.
Asam
Urat dan Kesehatan Ginjal
Tingginya
kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal tubuh
akan dikurangi dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika
kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal
sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada
ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat,
sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang
mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari (Kirdpon, 1994).
3.
Khasiat
Lebih jauh
Rosela
diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan
sebanyak 23,10 mg dalam setiap gram bobot kering kelopak rosela. Sejumlah
antioksidan yang dikandung rosela tersebut memiliki aktivitas 4 kali lebih
tinggi dibanding bubuk kumis kucing. Penelitian yang dilakukan oleh Ir Didah
Nur Faridah MSi, periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut
Pertanian Bogor, menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh
kelopak rosela terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida
hibiscin yang mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit
degeneratif (akibat proses penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes
melitus, dan katarak.
Pengolahan dan Pemanfaatan
1. Teh
Untuk
mendapatkan khasiat terbaik dalam kelopak rosela sebenarnya tidak sulit. Untuk
mendapatkan teh rosela, bunga yang sudah dipetik, dijemur di bawah terik
matahari selama 1-2 hari agar memudahkan pemisahan lidah kelopak dengan
bijinya. Kemudian cuci air bersih dan jemur kembali selama 3-5 hari. Remas
kelopaknya, jika mudah menjadi bubuk artinya kadar air telah mencapai 4-5%.
Seduh 2-3 g teh rosela dengan air mendidih hingga larut dan air berubah menjadi
kemerahan. Untuk diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan gula rendah
kalori seperti gula jagung. Atau setelah dipisahkan dari bijinya, bunga segar
rosela yang telah dicuci dapat langsung diseduh dengan air panas.
Di
Afrika, khususnya di Sahel, rosela umumnya digunakan untuk membuat teh manis
herbal yang biasa dijual di jalanan. Bunga-bunga kering dapat ditemukan di
pasar-pasar setempat. Teh Rosella juga cukup mudah dijumpai di Italia, di mana
tanaman ini menyebar pada dekade pertama abad ke-20 sebagai produk khas dari
koloni Italia. Di Trinidad dan Tobago di mana banyak diproduksi bir, di sini
memproduksi Shandy Sorrel yaitu minuman teh dikombinasikan dengan bir.
Di
Thailand, Rosella diminum sebagai teh, diyakini juga mengurangi kolesterol. Hal
ini juga dapat dibuat menjadi anggur, rosella biasanya ditemukan dalam teh
herbal yang dijual di pasaran, khususnya teh yang diiklankan sebagai
berry-flavored, karena rosella bisa memberikan warna merah cerah untuk makanan
dan minuman.
2. Selai
Di
Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang
terkandung dalam kelopak rosela. Rosela juga bisa dibuat salad buah yang
dimakan mentah. Dapat juga dikonsumsi dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai
pengisi kue sesudah dimasak dengan gula.
Kerap bisap-sebutan rosela di Senegal
disuguhkan sebagai minuman tradisional. Caranya, kelopak rosela
dicampur irisan jahe dan gula lalu ditaruh pada teko tembikar. Setelah itu
dididihkan dan diamkan semalam. Disajikan dengan menambahkan es dan rum, ‘Jus’
itu berasa, beraroma, dan berwarna mirip minuman anggur.
3. Sayuran
Dalam
masakan Andhra, cannabinus Hibiscus atau rosella disebut dengan nama Gongura
yang secara luas digunakan sebagai masakan. Daun rosella diolah dengan cara
dikukus bersama dengan lentil dan dikonsumsi sebagai Dal atau bubur. Masakan
tersebut juga dicampur dengan rempah-rempah dan dibuat menjadi Pacchadi.
4. Obat
Banyak
bagian dari tanaman juga diklaim memiliki nilai herbal dalam hal obat-obatan.
Mereka telah digunakan untuk tujuan pengobatan seperti Meksiko melalui Afrika,
dan juga dari India hingga menyebar ke Thailand. Rosella dikaitkan dengan obat
tradisional dan dipercaya bisa mengobati beberapa penyakit seperti hipertensi
dan infeksi saluran kemih.
Demikian
Artikel tentang khasiat dan manfaat bunga Rosela, semoga bermanfaat. Salam hidup
sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar